Celcius ke Reamur

Rumus Konversi Celcius ke Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin

Untuk mengubah dari Celcius ke Reamur atau sebaliknya, digunakan rumus konversi yang mengacu pada persamaan matematis hukum fisika. Selain itu, terdapat pula skala Fahrenheit dan Kelvin sebagai unit pengukuran lainnya.

Celcius (C) merupakan skala yang paling umum dikenal dan digunakan, terutama di negara Indonesia. Sedangkan Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin biasa digunakan untuk keperluan pengukuran di negara lain atau sesuai kebutuhan.

Walau terdapat perbedaan, keempat skala tersebut dapat diubah atau dikonversi satu sama lain, termasuk dari Celcius ke Reamur. Agar lebih paham, sebaiknya cobalah mempelajari konsep suhu dalam fisika terlebih dahulu.

Mengenal Konsep Suhu atau Temperatur dalam Ilmu Fisika

Secara sederhana, istilah suhu atau temperatur merujuk pada besaran derajat panas atau dingin dari suatu benda. Pada dasarnya, seluruh benda dapat diukur derajat panasnya, meliputi benda padat, cair, maupun gas.

Derajat panas tersebut berhubungan dengan energi kinetik. Dalam ilmu fisika, energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda ketika bergerak. Walaupun terlihat diam, namun setiap benda sebenarnya memiliki energi kinetik ini.

Hal ini karena molekul penyusun benda tersebutlah yang bergerak di dalamnya. Sehingga jika suhunya tinggi, itu artinya molekul penyusun benda tersebut sedang bergerak dan memiliki rata-rata energi kinetik yang tinggi.

Walaupun tidak terlihat dengan mata telanjang, namun sebenarnya partikel-partikel penyusunnya sedang bergerak. Sedangkan sensasi rasa panas atau dingin sebenarnya merupakan tanda dari sensor kulit manusia saat menyentuh benda berenergi kinetik.

Sebagai contoh, saat Anda merasa panas, itu artinya kulit sedang menerima energi dari partikel benda yang disentuh. Sebaliknya, jika Anda menyentuh sesuatu dan terasa dingin, artinya Anda sedang memberikan energi.

Adapun konsep pengukuran dari Celcius ke Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin merupakan sebuah metode pengukuran temperatur secara objektif. Hal ini karena sebenarnya, rasa panas dan dingin itu subjektif dan bersifat relatif.

Maksudnya, rasa panas dan dingin itu tergantung pada deteksi sensor kulit. Contohnya, cobalah letakkan tangan kiri Anda di air dingin, tangan kanan di air hangat, lalu diamkan selama beberapa saat.

Setelah suhunya berubah, celupkan ke air bersuhu ruangan. Anda akan merasa tangan kiri menjadi hangat karena suhunya naik, sedangkan yang kanan akan merasa lebih dingin karena suhunya menjadi lebih rendah.

Eksperimen sederhana tersebut membuktikan bahwa rasa panas dan dingin itu bersifat subjektif, tergantung pada yang merasakan. Jadi, untuk mengukurnya secara saintifik, digunakan skala yang meliputi Celcius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin.

4 Jenis Skala Pengukuran Suhu dalam Ilmu Fisika yang Banyak Digunakan

Alat ukur yang digunakan sebagai indikator penunjuk ukuran panas dinginnya suatu benda adalah termometer. Umumnya, termometer berbentuk pipa kecil memanjang berskala yang memiliki cairan pengisi berupa alkohol atau air raksa.

Skala tersebut ada bermacam-macam, mulai dari Celcius ke Reamur, Fahrenheit, Kelvin, dan lain sebagainya. Adapun cara mengukurnya adalah dengan melihat arah penunjukan dari permukaan air raksa atau alkohol dalam termometer.

Namun di masa modern saat ini, cara mengukur suhu lebih mudah dengan adanya termometer digital yang dapat langsung menunjukkan angkanya. Sedangkan skala yang umum digunakan tetap sama, yaitu sebagai berikut:

  1. Celcius (C), ditemukan oleh Anders Celcius dengan perbandingan skala 100, dimana 0° C adalah titik beku air (titik tetap bawah), dan 100° C adalah titik didihnya (titik tetap atas).
  2. Reamur (R), ditemukan oleh René Antoine Ferchault de Réaumur dengan perbandingan skala 80, dimana 0° R adalah titik beku air (titik tetap bawah), dan 80° R adalah titik didihnya (titik tetap atas).
  3. Fahrenheit (F), ditemukan oleh Daniel Gabriel Fahrenheit dengan perbandingan skala 180, dimana 32° F adalah titik beku air (titik tetap bawah), dan 212° F adalah titik didihnya (titik tetap atas).
  4. Kelvin (K), ditemukan oleh Lord William Kelvin dengan konsep nol mutlak dan perbandingan skala 100, dimana 273,15 K adalah titik beku air (titik tetap bawah), dan 375,15 K adalah titik didihnya (titik tetap atas).
Baca juga:  Jawaban Tema 5 Kelas 2 Halaman 39

Keempat skala di atas dapat saling dikonversi satu sama lain, misalnya dari Celcius ke Reamur. Selain itu, terdapat pula skala lain yang kurang umum digunakan seperti Newton, Rankine, dan Romer.

Namun, keempat skala di atas merupakan yang paling umum digunakan. Karena menggunakan konsep nol mutlak, Kelvin ditetapkan para ilmuwan sebagai Standar Internasional (SI) untuk kepentingan sains maupun penelitian secara ilmiah.

Sementara itu, Celcius paling umum digunakan di banyak negara, termasuk Indonesia. Fahrenheit merupakan standar pengukuran di Amerika Serikat, adapun Reamur umum dipakai di negara bagian Eropa seperti Perancis dan Jerman.

Rumus Konversi dari Celcius ke Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin

Dari pembahasan di atas, diketahui bahwa Celcius memiliki 100 skala, sedangkan Reamur memiliki 80 skala. Artinya, 100 derajat menurut termometer Celcius setara dengan 80 derajat termometer Reamur, dengan perbandingan matematis 80/100.

Perbandingan 80/100 ini dapat disederhanakan menjadi 4/5. Dan karena titik tetap bawah temperatur Reamur maupun Celcius sama-sama dimulai dari 0 derajat, maka artinya tidak terdapat selisih suhu pada

Artinya, untuk mengkonversi dari Celcius ke Reamur maupun sebaliknya, temperatur awal tidak perlu dikurangi dengan angka selisihnya. Secara matematis, perbandingan suhu 80/100 derajat tersebut bisa dituliskan dengan persamaan sebagai berikut:

  1. T° R / T° C = 4/5.
  2. T° R = 4/5 x T° C
  3. T° C = 5/4 x T° R

Selain dari Celcius ke Reamur, dengan konsep yang sama, temperaturnya dapat diubah menjadi Fahrenheit dan Kelvin. Secara matematis, hubungan perbandingan skala antara Celcius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin adalah sebagai berikut:

  1. Δ°C : Δ°F : Δ°R : ΔK = 5 : 9 : 4 : 5
  2. T° C = 5/9 x (T° F – 32)
  3. T° C = K – 273
  4. T° F = (9/5 x T° C) + 32
  5. T° F = (9/4 x T° R) + 32
  6. T° F = 9/5 x (K – 273) + 32
  7. T° R = 4/9 x (T° F – 32)
  8. T° R = 4/5 (K – 273)
  9. K = T° C + 273
  10. K = (5/4 x T° R) + 273
  11. K = (5/9 x (T° F – 32)) + 273

Contoh Soal Konversi Celcius ke Reamur dan Sebaliknya

Untuk memperlancar kemampuan Anda mengkonversi temperatur, cobalah berlatih dari berbagai contoh soal. Sebagai referensi untuk latihan, berikut ini contoh soal yang dapat Anda coba kerjakan:

  1. Suhu tubuh seorang pasien COVID-19 adalah sebesar 38° C. Lakukan konversi Celcius ke Reamurberdasarkan temperatur tersebut!
  • Diketahui: T = 38° C
  • Ditanyakan: T° R = ?
  • Penyelesaian: T° R = 4/5 x T° C = 4/5 x 38° C = 30,4° R
  1. Suhu udara di ruangan adalah 28° R. Berapakah suhunya dalam Celcius?
  • Diketahui: T = 28° R
  • Ditanyakan: T° C = ?
  • Penyelesaian: T° C = 4/9 x T° R = 4/5 x 28° R = 35° C

Agar semakin lancar, cobalah untuk mengerjakan berbagai variasi contoh soal yang berbeda-beda. Selain konversi Celcius ke Reamur, Anda juga dapat mengerjakan contoh soal untuk skala lainnya seperti Fahrenheit dan Kelvin.