Pengertian Investasi Tidak Langsung, Perbedaan dan Tipsnya

Pengertian Investasi Tidak Langsung, Perbedaan dan Tipsnya

Salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan besar adalah melakukan investasi tidak langsung, sekaligus melindungi aset di masa depan. Sayangnya, banyak orang masih kebingungan memilih jenis penanaman modal itu sendiri.

Para ahli menyarankan banyak hal sebelum memutuskan untuk menanam modal, apapun bentuknya. Mulai menentukan tujuan utama, mempersiapkan sebagian dana, hingga mempelajari faktor risiko, dari rendah hingga tinggi.

Bedanya Investasi Tidak Langsung dengan Direct Investment

Pada dunia penanaman modal, dikenal dua jenis penanaman modal, yaitu direct dan indirect. Penanaman modal yang dilakukan secara langsung oleh investor berupa aset riil, misalnya emas, tanah, dan sebagainya.

Namun, direct investment yang paling sering disebut adalah aset pasar modal. Dalam hal ini, investor harus menganalisis dan memutuskan keputusan untuk membeli atau menjual sahamnya.

Dengan kata lain, direct investment mengharuskan investor untuk berpartisipasi secara langsung dalam pengelolaan dan pengendalian kegiatan. Investor juga bertanggung jawab atas segala kerugian di masa depan.

Jika memilih untuk berinvestasi dengan cara ini, Anda harus menjadi klien dari perusahaan yang memegang Lisensi Pialang Saham (PPE). Tujuannya adalah untuk mengakses bursa dalam rangka melangsungkan kegiatan jual beli.

Dalam direct investment, investor terlibat secara aktif, sedangkan pada indirect investment (investasi portofolio), investor tidak terlibat langsung dalam pengelolaan dana. Itu merupakan perbedaan sederhana antara keduanya.

Investasi tidak langsung umumnya berupa aset keuangan seperti saham dan obligasi. Manajer investasi (MI) diperlukan karena investor tidak mengelola aset secara langsung. MI bertugas sebagai pihak terpercaya untuk mengelola aset.

Tidak diperlukan kehadiran fisik karena Anda adalah pemegang saham tunggal. Seluruh portofolio dikelola oleh manajer investasi, sehingga Anda tidak perlu khawatir dengan analisis atau keputusan.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa jenis investasi yang dipilih harus sesuai dengan kompetensi finansial dan pemahaman ilmu. Penanaman modal secara langsung sangat cocok bagi para profesional.

Jika Anda adalah tipe orang yang hands-on, tidak ingin repot, serta tidak memiliki pengetahuan tentang dunia saham, indirect investment adalah solusi terbaik. Mulai berinvestasi dengan membeli saham, deposito, atau obligasi.

Investasi Tidak Langsung Punya Kelebihan dan Kekurangan Sendiri

Setiap jenis aktivitas penanaman modal tentu mempunyai pro kontra masing-masing. Sebelum memutuskan akan memilih yang mana, simak penjelasan mengenai kelebihan serta kekurangan indirect investment berikut ini.

Keputusan dalam penanaman modal akan dilakukan oleh tim manajemen investasi atau manajer investasi. Keputusan ini sudah dipikirkan dengan sangat baik sehingga peluang untuk melakukan kesalahan sangat rendah.

Seorang investor bisa menikmati waktu luangnya karena tidak perlu mempelajari berbagai hal terkait dengan saham, reksadana, atau obligasi. Segala urusan akan dikelola dengan baik oleh manajer investasi terpercaya.

Risiko untuk melakukan kesalahan dalam memilih atau memutuskan investasi akan sangat kecil, itulah mengapa hal ini direkomendasikan untuk pemula. Kesempatan untuk mendapatkan keuntungan besar bagi semua investor, pemula atau profesional.

Sebagian besar instrumen dikatakan aman sehingga risiko untuk mengalami kerugian sangat kecil. Berlaku bagi para pemula dan tidak memiliki waktu untuk melakukan pengelolaan portofolio dengan sungguh-sungguh.

Dibalik keuntungan seperti penjelasan sebelumnya, ada juga celah kekurangannya. Namun hal ini bukan halangan untuk memilih jenis indirect investment sebagai pilihan utama dalam mencari pengalaman.

Melakukan penelitian tentang investasi tidak langsung seperti saham bukanlah tugas yang mudah. Salah langkah sedikit saja dan Anda bisa kehilangan modal dengan cepat, oleh karena itu diperlukan waktu belajar.

Baca juga:  Investasi Emas Batangan Atau Perhiasan, yang Cocok untuk Anda

Tidak semua orang memiliki waktu luang untuk melakukan analisis dan melihat saham mana yang mungkin dibeli demi menghasilkan keuntungan. Menanam modal bagi sebagian orang mungkin hanyalah pekerjaan sampingan.

Apakah akan membeli atau menjual, membuat keputusan investasi yang salah dapat membuat Anda mengalami kerugian besar. Memang, melakukan segala hal memerlukan pertimbangan matang supaya kerugian bisa diminimalkan.

Mengelola portofolio dari berbagai jenis instrumen tidaklah mudah, bahkan mudah membuat kesalahan karena Anda tidak dapat melihat semuanya satu per satu. Diperlukan ketelitian tingkat tinggi.

Sebelum Memulai Investasi Tidak Langsung, Perhatikan Hal Ini

Berinvestasi, baik secara direct maupun indirect, sebenarnya cukup sulit jika dilakukan secara asal-asalan. Oleh karena itu, seseorang harus bisa memilih investasi yang tepat seperti berikut ini.

Sebelum melakukan investasi, sebaiknya pertimbangkan terlebih dahulu tujuan dari investasi tersebut. Tujuan investasi setiap orang berbeda-beda, mulai pemenuhan jangka pendek dan beberapa untuk tujuan jangka panjang.

Jadi ketika melakukan investasi, hal pertama adalah memikirkan modal, kekayaan, atau sebagian pendapatan. Karena biasanya untuk jangka panjang, maka bisa lebih santai dalam memilih sarana paling mudah dan tidak berisiko.

Gunakan dana untuk menginvestasikan jumlah yang tepat. Artinya dana yang diberikan tidak perlu terlalu besar atau terlalu kecil. Setiap instrumen datang dengan serangkaian risikonya sendiri, jadi investor harus mempertimbangkannya.

Karena dengan metode investasi tidak langsung, risiko buruk dapat diminimalkan. Jadi Anda lebih berpeluang untuk mendapat untung. Bagi investor yang masih sangat pemula, harus belajar banyak hal baru.

Lebih baik melakukan diversifikasi jenis instrumen terlebih dahulu. Jangan hanya mengandalkan satu hal. Investasikan jangan hanya di saham, tetapi gunakan juga bentuk instrumen lain seperti emas atau logam mulia.

Tambahan, ketika berinvestasi di saham, jangan berinvestasi hanya pada satu jenis saham. Tapi itu bisa diperluas ke jenis lain. Misalnya menyebarkan dana ke beberapa blue chip dengan tingkat keuntungan tinggi.

Hal terakhir dan harus Anda lakukan jika ingin berinvestasi adalah mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut. Segala sesuatu terkait investasi tidak langsung harus diteliti dan dipraktekkan dengan baik.