Mengenal Jenis Investasi Menurut Karakteristiknya yang Ada

Mengenal Jenis Investasi Menurut Karakteristiknya yang Ada

Sebelum mulai bermain saham, sebaiknya kenali jenis investasi menurut karakteristiknya terlebih dahulu. Investasi berarti menanamkan modal dengan harapan untuk memperoleh keuntungan. Modalnya tidak hanya berupa uang, tetapi barang berharga lainnya.

Perkembangan digital sekarang ini, membuat investasi merambah ke dunia online. Jika dulu orang-orang menanamkan modal dalam bentuk barang atau uang, pada penanaman modal online sedikit berbeda.

Berkembangnya permodalan online membuat bermunculannya jenis investasi. Bahkan ada yang dinamakan uang digital untuk bermain pendanaan secara online. Sebelum memulai semua itu, sebaiknya pahami terlebih dahulu jenis investasi menurut karakteristiknya.

Jenis Penanaman Modal Berjangka

Perlu diketahui bahwa dalam berinvestasi sendiri terbagi menjadi tiga bentuk. Anda harus mengetahui penanaman modal mana yang diinginkan. Terdapat 3 jenis penanaman modal, yaitu jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

  1. Penanaman Modal dalam Jangka Pendek

Jenis investasi menurut karakteristiknya satu ini adalah bentuk penanaman modal yang biasanya mudah dikonversi menjadi uang tunai. Banyak permodalan jangka pendek terjual hanya dalam kurun waktu 3 sampai 12 bulan saja.

 

Penanaman modal ini biasanya memiliki pengembalian yang lebih rendah, tetapi lebih likuid daripada permodalan jangka panjang. Menariknya lagi, pendanaan jangka pendek memberikan investor kebebasan untuk menarik dana sesuai kebutuhan.

 

Contoh dari permodalan jangka pendek yaitu: Deposito, Reksadana, Surat Berharga Negara (SBN), P2P Lending, dan saham. Banyak investor pemula yang pendapatannya masih rendah lebih memilih jenis permodalan jangka pendek.

 

  1. Penanaman Modal Berjangka Menengah

Jenis investasi menurut karakteristiknya ini berada diantara jangka pendek dan jangka panjang. Biasanya, permodalan jangka menengah hanya berlangsung selama 1 hingga 5 tahun saja.

 

Umumnya, permodalan jangka menengah ini dipilih oleh seseorang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Contoh dari penanaman modal jangka menengah yaitu: Reksadana Pendapatan Tetap, Reksadana Campuran, Obligasi Negara Ritel, Sukuk Ritel, dan emas.

 

  1. Penanaman Modal Berjangka Panjang

Jenis investasi menurut karakteristiknya ini berarti aset, properti individu, atau bisnis yang dimiliki untuk jangka waktu lama. Melakukan permodalan jangka panjang berarti bahwa aset Anda mungkin tidak ingin dijual dalam waktu lama / bahkan tidak dijual sama sekali.

 

Contoh dari permodalan jangka panjang yaitu: Obligasi, Reksadana, Saham, Properti, dan Emas. Penanaman modal jangka panjang, biasanya dipilih oleh orang-orang berpenghasilan cukup tinggi setiap bulannya karena akan memberi manfaat di masa yang akan datang.

Jenis Investasi Menurut Karakteristiknya

Permainan investasi yang mulai merambah ke dunia digital juga semakin populer, ditambah lagi dengan kehadiran trading membuatnya semakin digemari saja. Semakin populernya dunia perinvestasian, tidak luput dari banyaknya kasus penipuan yang terjadi.

Oleh karena itu, pahamilah apa itu penanaman modal sebelum terjun ke dalamnya. Berikut ini kami menyajikan penjelasan tentang jenis investasi menurut karakteristiknya, agar Anda lebih paham dengan apa yang Anda butuhkan.

  1. Karakteristik Permodalan Berjangka Pendek
  2. Resikonya rendah.
  3. Waktu permodalan biasanya kurang dari 1 tahun.
  4. Dapat dicairkan atau diperjual belikan dengan cepat.
  5. Keuntungannya lebih kecil.

Sebagaimana penanaman modal, tujuan pasti untuk menghasilkan keuntungan. Dalam jangka pendek, biasanya keuntungannya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, kehidupan sehari-hari, serta biaya kesehatan.

  1. Karakteristik Permodalan Berjangka Menengah
  2. Resikonya rendah.
  3. Waktu permodalan biasanya dalam kurun waktu 1 sampai 5 tahun.
  4. Keuntungan yang terbilang aman.

Biasanya permodalan jenis ini bertujuan untuk biaya lanjut kuliah, membeli rumah, membeli kendaraan dan lain sebagainya. Misalnya, saat ini anak Anda berada di bangku SMA dan berencana melanjutkan studinya, maka permodalan ini tepat untuk digunakan.

  1. Karakteristik Permodalan Berjangka Panjang
  2. Resikonya cukup tinggi.
  3. Kurun waktunya lebih dari 5 tahun, bahkan ada yang tidak dijual sama sekali.
  4. Keuntungannya lebih besar dibanding jangka pendek juga jangka menengah.
  5. Bagian dari kekayaan perusahaan.
Baca juga:  Bergabung di Komunitas Forex Jakarta dengan Berbagai Keuntungan

Permodalan jangka panjang biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan. Tujuannya tidak lain untuk mendapatkan keuntungan setiap periodenya, untuk membentuk dana khusus (misalnya dana sosial), serta untuk menjamin kemakmuran perusahaan.

Ciri-ciri dari Investor yang Perlu Diketahui

Setelah mengetahui tentang jenis investasi menurut karakteristiknya, selanjutnya kami akan membahas tentang investornya. Investor merupakan individu atau lembaga domestik atau asing yang melakukan pendanaan dengan tujuan mendapatkan keuntungan.

  1. Investor Aktif

Investor aktif dicirikan dengan memiliki pengalaman pasar atau mampu mempertanyakan serta mengevaluasi strategi pemasaran perusahaan tempatnya berinvestasi. Investor aktif rela menerima semua resiko kerugian, dengan harapan akan mendapat keuntungan tinggi.

 

Investor aktif biasanya berpengalaman juga akrab dengan pergerakan harga pasar modal, termasuk fluktuasi ekstrim. Para investor ini secara aktif membeli dan menjual sambil mengamati pasar untuk mendapatkan keuntungan.

  1. Investor Pasif

Investor pasif biasanya menggunakan strategi portofolio “beli dan tahan” saat berinvestasi. Investor pasif lebih sering menolak godaan pasar saham. Hal itu untuk memaksimalkan keuntungan jangka panjang dengan membatasi pembelian dan penjualan saham.

 

Keuntungan menjadi investor pasif adalah biaya rendah, disebabkan karena minimnya aktivitas perdagangan. Tujuannya untuk menghasilkan keuntungan jangka panjang, jadi lebih mudah untuk menjadi investor pasif karena tidak perlu memantau setiap hari.

 

Investor pasif juga sering disebut sleeping investor. Hal itu karena dapat menghasilkan banyak keuntungan tanpa melakukan banyak hal.

 

  1. Investor Konservatif

Investor konservatif adalah orang-orang yang hanya menginginkan volatilitas rendah atau investasi bebas risiko. Biasanya, pensiunan yang telah membangun zona nyaman selama bertahun-tahun tidak ingin mengambil resiko kerugian untuk jumlah uangnya.

 

Investor konservatif lebih menyukai deposito yang sudah terjamin keuntungannya sejak awal melakukan pendanaan. Berbeda dengan saham yang berfluktuasi mengikuti pasar.

 

  1. Investor Moderat

Investor moderat mengharapkan keuntungan dalam jangka waktu 5 sampai 10 tahun, serta menghindari mengambil terlalu banyak risiko. Strategi investor moderat adalah berinvestasi dalam membangun portofolio yang membayar dividen secara teratur.

Investasi adalah kegiatan menginvestasikan uang dalam satu atau lebih jenis aset untuk jangka waktu tertentu dengan tujuan menghasilkan keuntungan. Maka dari itu sangat penting untuk mengetahui jenis investasi menurut karakteristiknya sebelum mulai berinvestasi.