Masih Ragu? Simak Pengalaman Investasi Emas Berikut Ini

Masih Ragu? Simak Pengalaman Investasi Emas Berikut Ini

Berdasarkan pengalaman investasi emas dari sebagian besar orang, dapat disimpulkan jika instrumen ini relatif aman. Dari segi harga juga relatif stabil jika dibandingkan dengan instrumen investasi seperti saham.

Bahkan, nilainya cenderung naik dalam tempo 5 sampai 10 tahun. Itu artinya, investasi ini sangat menjanjikan jika dimanfaatkan dalam jangka panjang. Investor konservatif tentu akan cocok dengan logam mulia ini.

Meski begitu, sebagian masyarakat masih bingung tentang bagaimana investasi emas dilakukan, apa saja keuntungannya dan bagaimana cara membelinya. Untuk itu, silahkan simak pembahasannya di bawah ini agar Anda lebih memahami tentang investasi emas yang cukup menjanjikan keuntungannya.

Kenapa Kita Harus Berinvestasi Emas?

Sejak jaman dulu, emas sudah dikenal sebagai logam mulia bernilai tinggi. Nilainya yang cenderung stabil dibanding benda berharga lainnya menjadi alasan mengapa banyak orang memilikinya.

Hal itu terbukti, nilai logam mulia ini justru terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Berada di harga 500 ribuan pada tahun 2015, kini di tahun 2022 harganya bisa mencapai 900 ribuan.

Dari pengalaman investasi emas tersebut, tentu Anda semakin yakin untuk bisa memilikinya. Saat ini, proses pembelian emas juga terbilang mudah. Anda bisa membeli langsung ataupun secara online.

Nantinya, pembelian emas yang sudah dilakukan akan disertai dengan sertifikat sehingga terbukti keasliannya. Informasi terkait berat, ukuran, dan kadar karatnya juga akan tertera di dalam sertifikat tersebut.

Pengalaman Investasi Emas dan Manfaatnya

Berdasarkan pengalaman sebelumnya, terdapat sejumlah manfaat yang bisa kita peroleh dari investasi di instrumen ini. Sejumlah manfaatnya adalah sebagai berikut ini :

  1. Relatif Aman

Dari berbagai pengalaman investasi emas dari sebagian besar masyarakat, logam mulia ini merupakan salah satu jenis investasi yang aman. Hal ini berbeda dengan jenis penanaman modal di bidang yang lain.

Harganya juga cenderung stabil dan tidak banyak berubah. Jika terjadi penurunan, nilainya tidak jauh berbeda dari harga pembelian sehingga Anda tidak perlu ragu untuk menjualnya jika memang dibutuhkan.

  1. Terhindar dari Inflasi dan Deflasi

Selanjutnya, mereka yang memiliki pengalaman investasi emas juga menyatakan bahwa instrumen ini bisa bertahan dari inflasi. Pasalnya, masyarakat akan cenderung beralih ke logam mulia ini ketika uang mulai kehilangan nilainya.

Daya tahannya terhadap gempuran inflasi inilah yang membuat instrumen ini lebih spesial. Fakta ini juga menjadi dorongan bagi sebagian orang untuk membelinya saat terjadi krisis global.

  1. Mudah Dicairkan

Logam mulia ini adalah salah satu instrumen investasi emas yang cukup likuid atau mudah dicairkan dalam bentuk uang. Hal itu sangat penting, terlebih jika kita sedang membutuhkan uang untuk kebutuhan tertentu.

Berbeda dengan investasi di bidang properti yang penjualannya cenderung lama dan sulit sehingga tidak bisa dijual saat sedang mendesak. Inilah salah satu kelebihan logam mulia ini yang banyak disukai.

  1. Tidak Harus dengan Modal Besar

Dari pengalaman investasi emas yang sebelumnya, dapat dikatakan jika penanaman modal pada instrumen ini masih relatif terjangkau. Saat ini, 1 gramnya bisa dibeli dengan harga Rp 900 ribu – 1 juta.

Dengan manfaat yang dimilikinya, harga tersebut masih cukup terjangkau bagi mereka yang memiliki dana investasi. Jika memiliki dana lebih besar lagi, harga per gramnya tentu akan lebih murah lagi.

Baca juga:  XM Forex Indonesia, Pengertian, Ketentuan, dan Fasilitasnya

Waktu Terbaik untuk Membeli dan Menjual Emas

Sebelum mulai berinvestasi di instrumen ini, tentu Anda akan bertanya tentang waktu terbaik untuk membeli dan menjualnya. Hal ini memang penting untuk diketahui karena adanya perubahan harga dalam setahun.

Perubahan harga dalam jangka pendek memang sangat bervariasi, yaitu bisa saja naik bisa juga turun. Berdasarkan pengalaman investasi emas sebelumnya, beberapa pihak memiliki saran tertentu.

Dari statistik yang pernah dibuat oleh Jeff Clark, Analis Senior Gold Silver asal Amerika, harga emas Amerika sedari 1975 hingga 2020 cenderung mengalami penurunan di awal Januari.

Setelah itu, harga mulai naik pada bulan Februari. Sementara puncak tertinggi harga emas terjadi pada bulan Juli hingga September. Dari sini dapat disimpulkan waktu terbaik untuk bertransaksi emas.

Untuk pembeliannya, Anda bisa melakukannya pada bulan Januari. Setelah itu, Anda bisa menjualnya ke pasar di antara bulan Juli sampai dengan September. Untuk pembeliannya bisa dilakukan dengan berbagai cara.

Beberapa di antaranya adalah dengan datang ke depot penjualan emas terdekat, pembelian offline melalui Pegadaian, pembelian melalui perusahaan ANTAM, serta melalui Bank Syariah Indonesia (BSI).

Pilih Bentuk Batangan atau Perhiasan?

Setelah mengetahui waktu terbaik untuk membeli emas, pertanyaan selanjutnya yang mungkin muncul adalah pilih emas batangan atau perhiasan saja. Hal itu sering ditanyakan mereka yang belum memiliki pengalaman investasi emas sebelumnya.

Bentuk batangan merupakan pilihan terbanyak bagi para investor, terutama mereka yang ingin menyimpannya dalam jangka panjang. Pasalnya, bentuk batangan akan dilengkapi dengan sertifikat setiap kali membelinya.

Selain itu, jenis ini juga memiliki tingkat kemurnian karat yang lebih baik dibandingkan perhiasan. Sayangnya, model batangan lebih sulit didapat jika dibandingkan model perhiasan.

Di sisi lain, emas dalam bentuk perhiasan lebih mudah didapat serta memiliki bentuk beragam sesuai dengan jenis perhiasan yang mendasarinya. Meski begitu, jenis ini akan dikenai dengan biaya tambahan.

Biaya tersebut meliputi harga pembuatan dengan nilai sekitar 15% – 20% dari harga barangnya. Sayangnya, harga tersebut tidak bisa Anda klaim ketika nanti menjualnya.

 

Banyak instrumen investasi yang bisa dipilih saat ini, salah satu pilihan terbaik adalah emas. Selain aman, pengalaman investasi emas sebelumnya juga menilai jika instrumen ini bisa bertahan terhadap inflasi.