Kuat dan lemahnya bunyi dalam lagu disebut 

Kuat dan Lemahnya Bunyi dalam Lagu Disebut? Ini Jawabannya

Sebuah lagu tidak akan sempurna tanpa unsur-unsurnya. Kuat dan lemahnya bunyi dalam lagu disebut birama menjadi salah satu unsur musik yang menyempurnakan sebuah lagu. Birama akan membantu membangun irama dalam sebuah lagu.

Maka dari itu, seseorang yang mempelajari musik harus benar-benar paham tentang unsur musik yang satu ini. Biasanya, birama terlihat jelas di partitur lagu. Seseorang yang akan memainkan lagu dapat dengan mudah mengidentifikasi unsur musik ini.

Lalu, apa sebenarnya birama tersebut? Bagaimana kedudukannya dalam sebuah lagu? Untuk mengetahui lebih jelas tentang birama, simak informasi lengkapnya berikut ini.

Penjelasan Tentang Kuat dan Lemahnya Bunyi dalam Lagu Disebut Birama

Secara harfiah, menurut KBBI, birama memiliki arti sebagai sekelompok ketukan tetap yang ada dalam lagu. Ketukan tersebut akan dimulai dari sebuah ketukan kuat, kemudian diikuti dengan ketukan kuat lainnya. Karena sifatnya yang tetap, jadi bunyi ketukan ini akan sama dari awal hingga akhir lagu.

Sedangkan menurut Kemendikbud, birama berarti banyaknya sebuah ketukan yang terdapat dalam setiap ruas lagu. Selain teratur, birama juga terjadi dalam waktu yang sama. Birama dapat dengan mudah diidentifikasi dalam sebuah partitur lagu.

Unsur musik yang satu ini dapat terlihat di sisi kiri atas sebuah partitur lagu. Birama menjadi unsur yang penting dan menyusun sebuah lagu. Sebab, setiap ruas birama nantinya akan menyusun irama lagu. Jadi, tanpa birama, lagu tidak akan terdengar sempurna.

Jadi, birama merupakan unsur musik yang berupa ketukan teratur dan terus berulang serta terjadi dalam waktu yang sama. Birama memiliki ciri-ciri dan unsurnya tersendiri, sehingga birama dapat tersusun sempurna dalam garis paranada.

Fungsi Birama dalam Musik

Fungsi birama sudah tertera dalam penjelasan tentang pengertiannya. Secara sederhana, birama menciptakan ketukan dalam sebuah lagu. Jadi, birama dapat membantu mengetahui irama dari sebuah lagu. Namun, secara umum birama memiliki dua fungsi di antaranya:

1. Sebagai Fungsi Simbolis

Simbol dari birama adalah bilangan pecahan. Angka-angka dalam bilangan tersebut dapat dibaca dan diartikan oleh musisi atau orang yang mengerti musik. Jadi, fungsi simbolis birama yakni sebagai dasar dari ketukan atau hitungan irama dalam sebuah lagu.

2. Sebagai Fungsi Musikal

Birama memiliki unsur-unsur tersendiri. Salah satu unsurnya adalah ruas birama. Ruas-ruas birama ini terletak vertikal di atas garis paranada. Dari ruas-ruas birama yang terus berulang itulah, sebuah irama lagu dapat dibangun.

Inilah yang menjadi fungsi musikal dari sebuah birama. Dimana, birama berfungsi untuk menyusun irama sebuah lagu.

Unsur-Unsur dalam Birama

Kuat dan lemahnya bunyi dalam lagu disebut birama dan setiap birama terdiri dari unsur-unsur yang khas. Unsur ini bisa terlihat dan dipelajari dengan jelas dalam sebuah partitur lagu. Sedangkan, partitur lagu sendiri merupakan komposisi lagu yang tertulis di atas kertas.

Untuk memahami lagi seputar birama, simak 4 unsur-unsur pentingnya berikut ini:

1. Time Signature

Unsur yang pertama adalah time signature atau disebut juga sebagai tanda birama. Unsur birama yang satu ini mudah diidentifikasi sebab terletak di awal musik dan terdiri dari dua angka sebagai simbol. Tanda birama memiliki ciri-ciri yang khas, di antaranya sebagai berikut:

  • Birama disimbolkan dalam bentuk bilangan pecahan, misalnya 2/4 dan 4/4.
  • Birama tertulis jelas dalam sebuah partitur lagu, khususnya dengan notasi angka.
  • Bilangan pembilang (angka sebelum tanda “/”), memiliki fungsi untuk memberitahu berapa banyak ketukan dalam sebuah lagu.
  • Bilangan penyebut (angka setelah tanda “/”), memiliki fungsi sebagai petunjuk nilai nada yang digunakan dalam satu ketukan, disebut juga sebagai patokan untuk tempo lagu.

3. Arsis dan Aksen

Setiap birama terdiri dari ketukan-ketukan yang teratur. Ketukan tersebut berasal dari tekanan suara yang teratur. Setiap birama memiliki 2 jenis tekanan suara yakni, arsis, dan aksen. Dimana arsis diartikan sebagai tekanan suara yang ringan dalam birama.

Baca juga:  Cara Mengonversi 1 Mililiter Berapa Gram Berbagai Bahan Dapur

Sedangkan, aksen memiliki arti sebagai tekanan suara yang kuat dalam birama. Aksen umumnya lebih mudah diidentifikasi sebab berada pada hitungan atau ketukan pertama sebuah lagu. Jadi, kuat dan lemahnya bunyi dalam lagu disebut birama yang terdiri dari arsis dan aksen.

4. Barline

Dalam sebuah partitur lagu, terdapat beberapa unsur-unsur yang menyusunnya. Salah satunya adalah garis paranada. Garis ini merupakan lima buah garis lurus mendatar atau horizontal serta memiliki jarak yang sama antar garis.

Di atas garis tersebutlah, setiap not balok ditulis. Para musisi akan menuliskan sebuah lagu di atas garis-garis ini. Pada garis paranada, terdapat sebuah garis vertikal yang disebut sebagai barline atau garis birama. Garis tersebut membatasi setiap satu birama.

5. Ruas Birama

Selain garis birama, pada garis paranada juga terdapat ruas birama. Ruas yang tercipta, ketika garis paranada dibatasi oleh garis birama itulah yang disebut sebagai ruas birama. Setiap ruas birama terdiri dari satu birama.

Jenis-Jenis Birama

Kuat dan lemahnya bunyi dalam lagu disebut birama yang terdiri dari 2 jenis, yakni birama perduaan dan birama pertigaan. Setiap jenis dibagi lagi menjadi 2 bagian birama, yang mana masing-masing terdiri dari simbol yang berbeda.

Adapun jenis-jenis birama tersebut, secara sederhana tertulis seperti berikut:

  • Birama perduaan terdiri dari birama perduaan bersahaja, contohnya birama 2/4 dan birama 2/8, serta birama perduaan bertingkat contohnya, birama 4/4, birama 8/4, birama 4/8, dan birama 8/8.
  • Birama pertigaan terdiri dari birama pertigaan bersahaja, contohnya birama 3/4 dan birama 3/8, serta birama pertigaan bertingkat contohnya, birama 6/4, birama 6/8, birama 9/4 dan birama 9/8.

Pola Birama beserta Contoh Lagunya

Untuk memahami lebih jelas tentang birama, berikut disajikan beberapa pola birama dan artinya. Selain itu, terdapat beberapa contoh lagu yang terdiri dari berbagai jenis pola birama tersebut, diantaranya:

1. Pola Birama 2/4

Pola birama 2/4 berarti satu birama terdiri dari 2 ketukan, dimana setiap ketukan memiliki nilai nada ¼. Jadi, dalam satu birama terdiri dari 2 not ¼. Beberapa contoh lagu dengan pola birama ini yakni, Ampar-ampar Pisang, Manuk Dadali, Hari Merdeka, serta Tik-tik Bunyi Hujan.

6. Pola Birama 3/4

Lagu dengan pola ini berarti terdiri dari birama dengan 3 not ¼. Dimana setiap ruas biramanya terdiri dari 3 ketukan dengan setiap satu ketukan bernilai 1/4 nada. Beberapa contohnya yakni, Burung Kakak Tua, dan Terima Kasihku.

7. Pola Birama 4/4

Satu ruas birama dengan pola 4/4, terdiri dari 4 not 1/4. Dimana, setiap satu birama terdiri dari 4 ketukan dengan satu ketukan terdiri dari nada bernilai 1/4. Contoh lagunya, Indonesia Raya, Jali-Jali, Kupu-kupu, Ayam Den Lapeh, Bintang Kecil, serta Bungong Jeumpa. Pola ini biasa digunakan dalam banyak lagu.

 

Kuat dan lemahnya bunyi dalam lagu disebut birama yang menjadi unsur penting dalam musik. Birama disimbolkan dengan bilangan pecahan serta memiliki ciri khas maupun unsur tersendiri. Sebuah lagu tanpa birama layaknya sayur tanpa garam tidak akan sempurna.