Gede Hulu Hartina dan Peribahasa Sunda Lainnya

Bahasa Sunda mempunyai ungkapan atau babasan yang jumlahnya kurang lebih ada 400an babasan. Salah satu ungkapan yang paling terkenal di dalam Bahasa Sunda adalah gede hulu. Gede hulu hartina sombong dalam Bahasa Indonesia.

Ada banyak lagi peribahasa Sunda lainnya yang juga perlu Anda ketahui dengan benar. Khususnya untuk Anda yang bersuku Sunda atau tinggal di tanah Sunda. Gede hulu sering digunakan untuk mengungkapkan seseorang yang memiliki sifat sombong.

Arti Denotasi dari Gede Hulu

Gede hulu meliputi dua buah kata yaitu gede dan juga hulu. Dilihat dari denotasinya, gede ini artinya besar dan hulu artinya kepala yang dimana jika dialihkan ke Bahasa Indonesia gede hulu ini artinya besar kepala. Gede hulu hartina sombong atau besar kepala.

Kata gede dalam Bahasa Sunda termasuk Bahasa Sunda loma dengan bahasa halusnya yaitu ageung. Sedangkan untuk persamaan kata gede dalam Bahasa Sunda adalah badag, dan lawan katanya yaitu alit atau kecil yang termasuk jenis Bahasa Sunda halus.

Berikut ini kosakata dari kata Gede sebagai Sunda turunan:

  • Gedean: Besarin (dalam hal suara atau ukuran)
  • Sagedena: Sebesarnya
  • Gedekeun: Membesar, sering-sering
  • Sagede: Seukuran
  • Ngagedean: Membesar
  • Panggedena: Yang paling besar
  • Ngagedekeun: Membesarkan, banyak
  • Pagede-gede: Beradu siapa yang paling besar
  • Digedekeun: Dibesarkan

Arti kata hulu dalam Bahasa Sunda adalah kepala dengan bahasa lomanya sirah, dan bahasa halusnya yaitu mastaka.

Arti Kiasan atau Babasan dari Gede Hulu Hartina

Makna kiasan atau makna konotasi dari gede hulu ini adalah sombong, misalnya merasa lebih unggul atau lebih baik dari orang lain. Paribasa atau babasan dengan arti yang sama dengan kata gede hulu yang lainnya yaitu adigung adiguna, asa aing, ieu aing, dan asa aing uyah kidul.

Sedangkan untuk lawan kata gede hulu dalam Bahasa Sunda adalah handap asor. Jadi, babasan gede hulu hartina sombong atau yang merasa paling. Gede hulu ini tentu menjadi sebuah sifat yang tercela dan dibenci oleh Tuhan, serta tidak disukai oleh manusia.

Orang yang sombong pada awalnya ingin dihormati ataupun dihargai oleh orang-orang di sekitarnya tapi dalam kenyataannya, ia malah dibenci karena kesombongannya itu.

Contoh Kalimat untuk Gede Hulu

Inilah beberapa kalimat atau kalimah Bahasa Sunda yang bisa mengungkapkan kata gede hulu pada seseorang:

  • Jadi jelemah mah ulah sok gede hulu, da Allah teh mere elmu ka jelema saeutik ewang.

Artinya: Menjadi manusia jangan merasa sombong dan mentang-mentang pintar karena Allah hanya memberi sedikit ilmu pada setiap manusia.

  • Budak nu gede hulu mah antep we tong dibaturan, antep sina ulin sorangan.

Artinya: Anak yang sombong tak usah ditemani, biarkan saja ia main sendirian.

  • Si kabayan mah gening gede hulu padahal hirup manehna pas-pasan, komo deui mun jadi jelema beunghar.

Artinya: Si kabayan ternyata orangnya sombong padahal hidupnya pas-pasan, apalagi kalau ia menjadi orang yang kaya.

Peribahasa dalam Bahasa Sunda yang Berguna dalam Kehidupan

Ada banyak peribahasa dalam Bahasa Sunda yang sangat berguna dalam kehidupan manusia. Seperti yang sudah dibahas di atas, gede hulu hartina dalam Bahasa Sunda adalah sombong. Berikut ini peribahasa lainnya di Bahasa Sunda beserta artinya:

  • Benda mah sesampiran nyawa gegaduhan.

Artinya: Harta dan juga nyawa hanyalah pemberian dari Tuhan yang sewaktu-waktu bisa diambil dan kita harus pasrah.

  • Mun kiruh berarti ti girang komo deui engke ka hilirna.

Artinya: Apabila pemimpinnya baik maka rakyat yang ia pimpin pun akan lebih baik lagi.

  • Kudu ngukur kana ka jujur kudu nimbang kana awak.

Artinya: Jangan bersikap berlebihan, karena sikap yang seperti ini hanya akan mengundang kecaman dari banyak orang.

  • Gunung anu luhur masih beunang diukur, laut anu jero oge beunang keneh dijugjugan, tapi beda jeung hate kelema nu deet moal bisa kakobet.
Baca juga:  Hak Asasi Manusia Tidak Dapat Dibagi Artinya dan Ciri-Ciri

Artinya: Dalam mengetahui isi hati dari seseorang yang terpendam akan sulit, karena apa yang terlihat di perilakunya dengan apa yang ia rasakan ternyata berbeda.

  • Ka hareup ngala sajeujeuh tapi ka tukang mah ngalana salangkah.

Artinya: Bersikaplah hati-hati dalam menjalani kehidupan ini, agar bisa menghindari munculnya masalah yang tak diinginkan.

  • Anu geulis jadi werejit tapi anu lenjang mah jadi baruan.

Artinya: Kecantikan bisa membahayakan dan juga menimbulkan terjadinya malapetaka.

  • Ninggalkan hayam dudutaneun.

Artinya: Janganlah meninggalkan pekerjaan yang belum diselesaikan.

  • Ulah agul ku payung butut lah, da sagala du ayeuna dipikaboga teh titipan hungkul di Anu Kawasa.

Artinya: Jangan sombong dengan segala hal yang dimiliki saat ini karena semua yang kita miliki hanyalah titipan dari Tuhan.

  • Kudu seubeuh nya memeh dahar teh, kudu nepi memeh rek indit.

Artinya: Dalam berpikir harus melihat ke depan, sebelum melakukan perbuatan pikirkan juga apa dampak dan risikonya sebelum mulai bertindak apapun.

  • Hirup mah tong asa aing uyah kidul lah sabab alam dunya teu boga elmu panutup.

Artinya: Dalam hidup tidak boleh merasa yang paling hebat, karena dunia tidak memiliki ilmu pamungkas.

  • Ari nyarita teh kudu ngagarap hate batur ulah nepi ka ngeunah ehe tapi teu ngeunah eon.

Artinya: Mengerti dan pahamilah hati orang lain dan saat berbicara jangan seenaknya.

  • Mun ngeduk cikur kedah nepi ka mitutur, mun nyokel jahe kedah micarek.

Artinya: Bersikaplah jujur jangan mengambil hak milik orang lain, jangan korupsi, dan jangan merugikan orang lain. Hal ini yang akan menjadi bekal dalam menjalani hidup yang bahagia.

  • Harta banda mah ngan saukur titipan kade tong poho syukuran ka Maha Kawasa.

Artinya: Harta benda itu hanya titipan, jangan sampai lupa bersyukur pada Tuhan Yang Maha Kuasa.

  • Tong ngalalaworakeun kolot sabab indung teh tunggul rahayu sedangkeung bapa tangkalna darajat.

Artinya: Jangan sampai menyia-nyiakan orang tua karena ibu adalah sumber dari kemakmuran dan bapa adalah sumber derajatnya seorang anak.

  • Mun boga rezeki teh kudu bisa ngeureut neundeun, ameh isukna jaganing geto teu jadi katalangsara.

Artinya: Jika punya rezeki harus bisa menyisihkannya supaya besok lusa hidup tidak susah.

  • Tata titi duduga peryoga.

Artinya: Jagalah etika dan juga sopan santun.

  • Moal mungkin aya haseup mun euweuh seuneu, matak ulah nyieun pucuk ti girang bisi aya bancang pakeuwuh.

Artinya: Tak akan ada akibat jika tidak ada sebabnya maka jangan membuat perkara yang dapat menimbulkan masalah.

  • Jadi jelema kudu jujur jeung kudu hampang birit ameh loba jelema nu mikaresep.

Artinya: Menjadi manusia harus jujur dan ringan tangan supaya banyak orang yang menyayangi.

  • Sing boga pamadegan hirup teh, ulah jiga awi anu sumaer dina pasir.

Artinya: Jadi manusia harus memiliki pendirian dan jangan plin plan.

Sekumpulan peribahasa dalam Bahasa Sunda di atas akan menjadi sebuah pelajaran dalam hidup. Seperti gede hulu hartina sombong, yang banyak dilakukan oleh orang-orang yang merasa paling pintar atau paling hebat. Sikap itu tidak layak untuk dicontoh.