Artikel ini akan membahas tentang jenis-jenis gambar pola lantai vertikal yang sering ada dalam seni tari. Selain itu, terdapat beberapa fungsi dan tujuan dilakukannya pola lantai saat melakukan gerakan tarian.
Tidak hanya jenisnya saja, perlu juga dipahami apa fungsi dan tujuan dari gambar pola lantai tersebut. Penjelasan ini akan sangat penting bagi penari maupun siapa saja yang mempelajari tarian.
Penjelasan Gambar Pola Lantai Vertikal
Pola lantai merupakan pola yang sengaja dibentuk sebagai ketentuan para penari saat berpindah, bergerak dan bergeser posisi saat tampil di atas panggung dan membuat penampilan lebih menarik.
Selain itu, pola lantai juga bisa dianggap sebagai teknik blocking untuk seorang penari agar bisa menguasai panggung. Pola lantai sangatlah penting untuk kesuksesan pertunjukan tarian kelompok. Berikut empat jenis dari pola lantai dalam seni tari:
1. Gambar Pola Lantai Lurus Diagonal
Dalam seni tari, pola lantai bentuk diagonal memiliki pola yang membentuk garis lurus, garis tersebut akan menyudut ke kanan atas, kiri atas, kanan bawah, dan kiri bawah.
Pola lantai satu ini memiliki tujuan untuk memperlihatkan sebuah makna tentang kekuatan dan kedinamisan.
Salah satu tarian yang memakai pola lantai dengan bentuk diagonal adalah tari Jaipongan dari daerah Jawa Barat.
2. Gambar Pola Lantai Lurus Horizontal
Pada seni tari dengan pola lantai bentuk horizontal memiliki posisi yang berjajar lurus dari kiri ke kanan atau arah sebaliknya. Semua penari akan menempati posisinya sesuai dengan pola tersebut. Makna dari pola lantai ini adalah hubungan yang terbentuk antara manusia dengan alam.
Gerakan dasar dari pola ini diawali dengan posisi duduk atau berbaring. Gerakan selanjutnya adlaah berjongkok atau berlutut. Gerakan terakhir yaitu berdiri, berjinjit dan melompat. Salah satu tarian yang memakai ppola lantai ini adalah tarian saman dari daerah Aceh
3. Pola Lantai dengan Garis Lengkung Melingkar
Gambar pola lantai melingkar adalah pola tarian yang membentuk sebuah lingkaran. Makna dari pola ini adalah hubungan antara manusia dan Tuhannya.
4. Gambar Pola Lantai Vertikal
Terakhir ada gambar pola lantai vertikal, dimana pola ini hampir sama seperti pola lantai horizontal. Pada pola lantai vertikal membentuk garis lurus mulai dari depan ke belakang atau dari belakang ke depan.
Makna dari pola lantai vertikal adalah tentang hubungan yang dijalin antara manusia dengan orang lain dan kegiatan kehidupan sehari-hari. Contoh tarian yang memakai pola lantai vertikal yaitu tari Bedhaya Ketawang (Jawa Tengah).
Gerak Tari
Gerakan tari adalah proses perubahan posisi para penari. Selain pola lantai, gerak tari juga merupakan unsur utama dari sebuah tarian. Berikut tiga jenis unsur utama gerak tari:
1. Gerakan Tari Klasik
Gerakan dari tari klasik sering digunakan untuk gerakan ekspresif dan gerakan murni yang sudah diperhalus sebelumnya. Gerakan tari klasik memiliki tema tentang kegiatan atau kebiasan manusia dan hewan.
Tapi gerakan yang akan ditampilkan sudah ditentukan sebelumnya, dan gerakan yang dipilih punya nilai simbolik disetiap gerakan yang ditampilkan. Contoh tarian yang memakai gerakan tari klasik adalah tari bedhaya, tari golek dan tari topeng.
5. Gerakan Tari Kerakyatan
Gerakan tari kerakyatan adalah gerakan yang dilakukan dengan menampilkan beberapa kegiatan dan emosi seseorang, bahkan sampai menirukan perilaku seekor hewan.
Gerakan dari tarian kerakyatan umumnya sering digunakan untuk dua jenis tarian daerah seperti tarian reog Ponorogo dan tarian ketuk tilu.
6. Gerak Tari Kreasi Baru
Gerakan tari kreasi baru dibentuk berdasarkan panduan berbagai gerak tari klasik, sehingga menghasilkan gerakan tari yang baru. Contoh dari gerak tari kreasi baru adalah tari Kecak dari Bali, tari Saman dari Aceh, dan tari Serimpi
Fungsi dari Gambar Pola Lantai
- Gambar pola lantai dibuat agar gerakan para penari lebih tertata rapi.
- Berfungsi untuk membuat gerakan para penari jadi kompak dan terlihat sinkron.
- Berfungsi menciptakan struktur pada pementasan seni tari.
- Pola lantai digunakan agar penampilan seni tari jauh lebih menarik diatas panggung saat ditonton oleh masyarakat.
- Adanya pola lantai membuat sebuah tarian memiliki ciri khas tersendiri. Saat tarian mempunyai ciri khas, maka tarian tersebut akan jauh lebih mudah dikenal dan diingat oleh penonton.
Adanya pola lantai tersebut membantu para penari agar terlihat lebih energik saat di atas panggung.
Dengan begitu, penonton akan merasa puas saat menyaksikan pertunjukan seni tari tersebut. Dalam satu tarian pasti memiliki banyak perpindahan, jika tidak diatur dengan pola lantai akan membuat tarian jadi berantakan.
Dengan adanya pola lantai, mau sebanyak apapun perpindahannya, para pena akan tetap terlihat lebih teratur, memukau, gerakan terlihat lebih halus dan lebih rapi.
Tujuan Gambar Pola Lantai
- Membuat para penari tidak akan bertabrakan dengan penari lainnya saat menari, membuat gerakan jadi sinkron dan sesuai.
Pola lantai membantu para penari lebih mudah untuk bergeser, melakukan gerakan, dan berpindah tempat tanpa takut bertabrakan tangan atau kaki dengan penari lainnya.
- Pola lantai bertujuan untuk membedakan gerakan dari satu seni tari dengan seni tari lainnya. Pola lantai menghasilkan seni tari yang beragam dengan ciri khas yang berbeda setiap jenis tarinya.
- Bertujuan membuat sebuah tarian jadi lebih menarik saat ditampilkan di atas panggung. Pola lantai membantu para penari menampilkan tarian yang menarik dan tidak membosankan karena menampilkan lebih banyak gerakan tidak hanya diam ditempat.
- Membuat para penari terlihat secara keseluruhan oleh para penonton. Pola lantai membantu menempatkan para penari di posisi yang tepat, sehingga tidak ada penari yang menutupi penari lainnya saat pertunjukan dimulai.
- Terakhir, pola lantai membantu para penari untuk menguasai keseluruhan panggung dan tidak ada ruang kosong yang membuat gerakan tidak sinkron.
Contoh Tarian yang Memakai Pola Lantai
1. Tari Buchaechum
Tari buchaechum adalah tarian yang terdiri dari sekelompok wanita memakai hanbok dengan warna mencolok dan membawa kipas sebagai pendukung tarian.
Tari buchaechum memakai pola lantai garis lengkung dengan di bagian akhir tarian para penari akan bersatu untuk membuat lingkaran dan membuka kipas sehingga terlihat seperti bunga yang mekar.
7. Tari Bedhaya Semang
Tari bedhaya semang adalah tarian tradisional khas Yogyakarta dan termasuk jenis tarian klasik. Pada tarian ini menggunakan pola lantai gawang jejer wayang, gawang tiga-tiga, gawang perang dan gawang kalajengking.
Gawang jejer wayang maksudnya para penari berbaris berjajar bentuk garis vertikal. Gawang tiga-tiga adalah 9 penari membuat barisan lurus sampai tiga baris.
Pola lantai yang terkenal di tarian bedhaya adalah rakit lajur. Mempunyai makna tentang 5 unsur yang ada dalam diri manusia yaitu rasa, cahaya, nafsu, sukma, dan perilaku.
8. Tari Jaran Kepang
Tari jaran kepang disebut dengan jathilan adalah jenis tarian tradisional yang memakai properti kuda lumping.
Tarian ini berasal dari Ponorogo, Jawa Timur, termasuk salah satu jenis tari rakyat yang mempunyai pola lantai garis gabungan dari unsur pola garis lurus dan pola garis lengkung.
Pola lantai merupakan bentuk formasi pada tarian yang berfungsi untuk mengatur gerakan para penari, sehingga menghasilkan gerakan yang sinkron tanpa harus terbentur dengan penari lainnya.
Setiap tarian memiliki pola lantai yang berbeda, ada yang memakai gambar pola lantai vertikal dan ada yang pakai pola lantai horizontal.