Fungsi kolam pemberokan adalah

Fungsi Kolam Pemberokan Adalah untuk Memberok Ikan

Hal pertama yang harus dipersiapkan dalam budidaya ikan adalah kolam. Fungsi kolam pemberokan adalah untuk memberikan indukan ikan rasa puas sebelum dipijahkan. Selain itu, masih terdapat beberapa jenis kolam yang digunakan dalam prosesnya.

Kolam dapat dibuat dengan berbagai macam bahan, contohnya seperti kolam tanah, kolam terpal, kolam beton dan lain sebagainya. Namun, pembuatan kolam tersebut juga harus dilihat tujuan serta kegunaannya sesuai dengan uraian di bawah ini.

Jenis Kolam Budidaya Ikan

Dalam proses budidaya ikan, terdapat berbagai jenis kolam yang harus disiapkan berdasarkan fungsinya. Kolam-kolam itu diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kolam Pendederan

Pertama adalah kolam yang digunakan untuk memelihara benih ikan hingga usianya cukup untuk dilakukan pemeliharaan di kolam pembesaran. Kolam ini biasanya juga digunakan untuk memilih benih unggul di tahap pertama.

2. Kolam Pembesaran

Selanjutnya adalah kolam pembesaran yang digunakan untuk memelihara ikan hingga berukuran siap konsumsi. Kolam pembesaran dibagi menjadi 2 yang berfungsi untuk memotong siklus pemeliharaan. Apabila kolam ini tidak dibagi, biasanya hasil panen ikan tidak sesuai dengan harapan.

3. Kolam Pemeliharaan Induk

Kolam pemeliharaan induk digunakan untuk memelihara indukan ikan hingga matang gonad dan siap dipijahkan. Selain itu, kolam jenis ini juga berfungsi sebagai kolam pemijah antara induk jantan dan betina agar tidak terjadi pemijahan liar atau biasa disebut dengan mijah maling.

Kolam ini dibuat sejauh mungkin antara induk jantan dan betina agar betinanya tidak terangsang akibat bau sperma. Selain itu, pemisahan kolam induk hanya wajib dibuat untuk jenis ikan yang membutuhkan manipulasi lingkungan untuk memijah.

Ikan seperti gurame, lele atau nila yang memiliki masa rematurasi pendek dan tidak membutuhkan manipulasi lingkungan untuk memijah, kolamnya bisa disatukan.

4. Kolam Pemberokan

Fungsi kolam pemberokan adalah untuk mewadahi induk ikan yang sudah diseleksi kesiapan memijahnya. Selain itu juga digunakan untuk memuaskan induk ikan selama 1 hingga 2 hari agar buangan metabolisme dan konsumsi oksigennya berkurang.

5. Kolam Pemijahan

Kemudian terdapat kolam pemijahan yang digunakan untuk mengawinkan induk ikan yang telah diseleksi kematangan gonadnya. Di kolam ini, ikan biasa umumnya membutuhkan pasokan oksigen dari aerator sementara untuk ikan yang memiliki alat pernapasan tambahan tidak membutuhkannya.

6. Kolam Penetasan Telur

Kolam penetasan telur ini sifatnya adalah opsional, karena telur bisa ditetaskan secara langsung di kolam pemijahan maupun terpisah dari induknya. Akan tetapi, apabila induk ikan tersebut memangsa telurnya sendiri seperti ikan mas maka wajib membuat kolam penetasan.

7. Kolam Penampungan Hasil

Kolam jenis ini digunakan untuk menampung hasil ikan yang sudah siap dikonsumsi maupun ikan benih yang telah menetas dari telur. Apabila belum memiliki hasil, maka kolam ini bisa dimanfaatkan sebagai kolam pemberokan.

8. Kolam Pengendapan Air

Kolam ikan wajib dibersihkan secara rutin, oleh karena itu dibutuhkan kolam pengendapan air untuk menampung air yang telah keruh.

9. Kolam Pakan Alami

Kolam pakan alami ini digunakan untuk menumbuhkan pakan alami ikan yang berupa fitoplankton dengan cara mengkultur dan memberi pupuk.

Cara Pemijahan Ikan dan Fungsi Kolam Pemberokan Adalah

Sebelum dilakukan pemijahan, ikan harus melewati beberapa seleksi untuk menentukan kesiapannya memijah. Berikut adalah cara-cara yang bisa dilakukan untuk memijahkan ikan:

1. Memilih Induk yang Telah Matang Gonad

Matang gonad adalah istilah yang digunakan pada ikan yang telah memasuki masa subur. Induk ikan betina yang telah matang gonad dan siap untuk memijah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Memiliki perut buncit dan membulan dengan bagian bawahnya lunak.
  • Alat genitalnya mengembang terbuka dan berwarna kemerahan.
  • Area anus menonjol seperti bengkak
  • Sementara untuk indukan jantan, ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
  • Tubuhnya ramping dan bergerak gesit
  • Apabila perut bawahnya ditekan akan mengeluarkan sperma dalam bentuk cairan putih.
Baca juga:  2 Kilogram Berapa Ons Menurut Berbagai Jenisnya

10. Pemberokan Indukan Ikan

Pemberokan dilakukan tepat sebelum indukan dipijahkan, caranya adalah dengan memisahkan induk jantan dan betina tanpa diberi makanan selama kurang 1 hingga 2 hari. Tujuan dilakukan pemberokan adalah untuk melunturkan lemak yang ada di sekitar kantong telur.

Hal ini dikarenakan lemak tersebut dapat menghambat keluarnya sel telur saat pemijahan. Tidak hanya itu saja, fungsi kolam pemberokan adalah agar keinginan induk memijah tertahan hingga saat waktunya tiba indukan dapat langsung melakukan pemijahan.

11. Menyiapkan Kolam Pemijahan

Kolam pemijahan sebaiknya juga dilakukan persiapan terlebih dahulu sebelum digunakan, seperti dilakukan penjemuran, pengapuran, pemupukan, serta pengairan. Hal ini agar makanan alami ikan selalu tersedia selama proses pemijahan.

12. Menyiapkan Kakaban

Kakaban merupakan alat yang digunakan untuk meletakkan telur-telur ikan yang telah dibuahi. Alat ini biasanya terbuat dari ijuk dan dijepit menggunakan bilah bambu kemudian diberi pemberat agar dapat tenggelam di air. Ukuran kakaban sangat bervariasi tetapi biasanya adalah 40×200 cm.

13. Memijahkan Ikan

Pemijahan ikan dapat dilakukan menggunakan dua cara, yaitu secara alami dan buatan. Proses pemijahan alami yaitu dengan mencampurkan induk jantan dan betina di dalam satu kolam, dengan begitu mereka akan melakukan perkawinan sendiri.

Sementara untuk pemijahan buatan yaitu dengan cara penyuntikan hipofisa atau hormon sehingga pembuahan terjadi secara in vitro. Cara ini dilakukan hanya untuk ikan yang susah untuk memijah atau ikan untuk pembenihan yang membutuhkan jumlah sangat banyak secara terus menerus.

Langkah-langkah untuk melakukan pemijahan ikan dengan proses alami adalah sebagai berikut:

  • Pasang kakaban sekitar 10 hingga 15 cm di bawah permukaan air. Jangan lupa untuk mengikat kakaban agar tidak bergeser akibat aktivitas yang dilakukan oleh ikan saat memijah.
  • Induk betina dan jantan dengan ukuran sama dimasukkan ke dalam kolam secara bersamaan dengan perbandingan jumlah yaitu 3:1 atau 2:1.
  • Pelepasan induk ini sebaiknya dilakukan pada sore hari saat matahari hampir terbenam karena proses pemijahan akan berlangsung pada dini hari. Pemijahan ditandai dengan ikan saling berkejar-kejaran serta air kolam berbau amis.
  • Cek kembali kakaban dalam waktu 24 jam setelah induk dilepaskan. Apabila sudah dipenuhi dengan telur, maka pindahkan ke hapa atau kolam penetasan. Oleh karena itu, kolam penetasan harus sudah dipersiapkan sebelumnya.

14. Penetasan Telur

Penetasan bisa dilakukan di berbagai tempat seperti akuarium, bak semen, bak fiber atau kolam. Apabila memilih menetaskan telur di kolam, maka kolam tersebut harus dilengkapi dengan hapa. Hapa adalah jaring halus yang berukuran 1 mm atau lebih kecil dari telur.

Telur akan menetas dalam kurun waktu 1 hingga 3 hari. Apabila sudah menetas larva tidak perlu diberi pakan secara langsung karena masih memiliki nutrisi yang berasal dari kuning telur. Larva berada di kolam penetasan hingga berukuran 2 hingga 3 cm sebelum dipindahkan ke kolam pendederan.

 

Fungsi kolam pemberokan adalah sebagai tempat induk jantan dan betina ikan dipisahkan tepat sebelum dipijahkan. Hal ini dilakukan agar induk betina dapat mengurangi lemak yang terdapat di sekitar kantong telur karena dapat menghalangi pelepasan telur.