Fondasi Dasar untuk Menciptakan Suatu Karya Disebut

Fondasi Dasar untuk Menciptakan Suatu Karya Disebut Ide

Selalu ada fondasi dalam setiap karya yang berhasil diciptakan. Fondasi dasar untuk menciptakan suatu karya disebut gagasan atau ide. Setiap seniman yang berkarya memiliki gagasan atau idenya tersendiri. Tidak jarang, ide-ide tersebut datang dari proses menikmati karya orang lain.

Ada istilah ATM dalam proses menemukan ide atau gagasan berkarya. Amati, Tiru dan Modifikasi adalah proses ATM yang dimaksud. Namun, tidak jarang pula seseorang mencuri karya seseorang dengan mengandalkan proses ATM ini.

Lalu, seperti apa proses memperoleh ide atau gagasan yang benar? Apa saja hal yang bisa dilakukan untuk menimbulkan gagasan atau ide sebuah karya? Simak informasi lengkap berikut ini untuk menemukan semua jawabannya.

Pengertian Ide atau Gagasan Berkarya

Fondasi dasar untuk menciptakan suatu karya disebut ide atau gagasan. Seorang seniman memiliki ide atau gagasan dalam pikirannya, ketika ide tersebut tertuang dalam bentuk visual, saat itulah sebuah karya bernilai seni.

Ide memiliki pengertian tersendiri, baik menurut kamus ataupun menurut para ahli. Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, ide memiliki berbagai pengertian. Ide diartikan sebagai gagasan dan cita-cita.

Ide juga memiliki dua pengertian lainnya. Pertama, ide merupakan sebuah rancangan yang tersusun dalam pikiran seseorang. Kedua, ide juga diartikan sebagai perasaan yang menyelimuti pikiran seseorang.

Sedangkan menurut filsafat, ide berarti sebuah gambaran atau imajinasi yang datangnya dalam waktu cepat. Kemudian menurut seorang ahli, ide merupakan sebuah gagasan atau sesuatu yang terlintas pada pikiran seseorang dengan rasa ingin diwujudkan secara visual.

Jadi, ide merupakan fondasi dasar untuk menghasilkan karya yang ada di pikiran seseorang, untuk kemudian diwujudkan dalam bentuk visual menjadi karya seni.

Fondasi Dasar untuk Menciptakan Suatu Karya Disebut Ide, dari Mana Datangnya?

Banyak jenis karya seni yang diketahui, mulai dari musik, lukisan, patung, film, buku, hingga sebuah artikel di blog merupakan karya seni yang berasal dari sebuah ide. Lalu, datang dari mana sebenarnya ide-ide karya tersebut?

Jawabannya, banyak. Iya, banyak sumber yang bisa menjadi ide karya seseorang. Bahkan, mimpi yang terjadi ketika tidur bisa dijadikan sebuah ide berkarya. Ide juga bisa berupa luapan perasaan seseorang yang dituangkannya dalam sebuah karya.

Setidaknya, ada lima jenis sumber ide yang bisa dijadikan seseorang untuk menemukan ide berkarya, di antaranya sebagai berikut:

1. Membaca Buku

Buku adalah sebuah karya yang berasal dari ide seseorang yang disebut penulis. Ketika mulai menulis sebuah buku, penulis tersebut memiliki gagasan dalam pikirannya. Pengalaman apa yang ingin dibagikan atau cerita apa yang ingin dikisahkan, semuanya berasal dari pikiran sang penulis.

Setelahnya, penulis mulai menuangkan isi pikirannya dalam kata-kata, kemudian menyusunnya menjadi paragraf. Hingga akhirnya, paragraf tersebut menyatu dalam setiap lembar halaman buku.

Pesan yang ingin disampaikan dan cerita yang ingin dibagikan dalam buku itu, bisa menjadi ide karya baru. Tidak jarang, seorang seniman menuangkan hasil bacaannya dalam karya lukis, animasi, lagu, film atau tulisan baru.

2. Menonton Film

Ide karya juga bisa muncul ketika menonton film. Apalagi ketika menonton film yang berhasil menggugah emosi sang seniman, film tersebut akan menjadi hal yang membekas bagi dirinya. Ketika hal itu terjadi, ide bisa muncul begitu saja dan berhasil dituangkannya dalam bentuk sebuah karya.

3. Mendengarkan Lagu

Kegiatan mendengarkan lagu juga bisa menghasilkan ide berkarya. Ketika seseorang mendengar lantunan musik disertai lirik yang puitis, tidak jarang hal itu memunculkan ide untuk menghasilkan karya. Kebanyakan, cara ini sering dilakukan penulis untuk mendapat ide tulisan barunya.

4. Mendengarkan Kisah Orang Lain

Fondasi dasar untuk menciptakan suatu karya disebut ide atau gagasan. Kisah seseorang bisa menjadi ide untuk menghasilkan sebuah karya. Tidak sedikit pula karya yang beredar di masyarakat, mulai dari lukisan hingga film, berasal dari kisah orang lain.

Baca juga:   Menghitung 1 Kuintal Berapa Kilo? Ini Cara Mudahnya

Film Habibie dan Ainun misalnya, merupakan salah satu karya yang idenya berasal dari kisah cinta abadi Pak Habibie dan sang istri. Menuangkan ide karya dari kisah orang lain, bisa menjadi bentuk penghargaan untuk sang pemilik kisah.

5. Pengalaman Pribadi

Sumber ide yang terakhir adalah pengalaman pribadi. Tidak bisa dipungkiri, jika perasaan sedih, senang, kecewa, ataupun marah yang dirasakan seseorang bisa menjadi ide untuk berkarya. Ketika perasaan tersebut mendominasi, orang tersebut akan menuangkannya dalam berbagai media.

Tanpa sadar, perasaan itu memunculkan gagasan dalam pikirannya. Kemudian, muncul keinginan untuk menuangkan gagasan itu dalam bentuk visual. Dari proses inilah, sebuah karya dilahirkan.

Hal yang Bisa Dilakukan untuk Memunculkan Ide Berkarya

Fondasi dasar untuk menciptakan suatu karya disebut ide. Banyak sumber yang bisa mendatangkan ide berkarya. Namun, bagaimana jika sumber ide tersebut tidak juga memberikan ide seseorang untuk berkarya?

Bisa jadi, seseorang tersebut sedang berada diposisi yang tidak baik. Stres dan lelah bisa menjadi faktor seorang seniman kehilangan ide berkaryanya. Jadi, untuk mendatangkan kembali ide-ide tersebut, seseorang bisa melakukan hal-hal berikut ini:

1. Menenangkan Pikiran

Pikiran yang tenang adalah kunci utama untuk mendatangkan ide baru. Imajinasi tidak datang dengan sendirinya, melainkan ditimbulkan. Suasana dan pikiran yang tenang itulah, yang bisa mendatangkan imajinasi dan ide berkarya.

Maka dari itu, jika sedang merasa lelah atau stress, seseorang harus jeda sesaat. Ciptakan suasana tenang, salah satu caranya dengan meditasi. Setelah pikiran tenang, maka ide akan muncul dengan sendirinya.

6. Traveling

Banyak penulis ternama yang mendapatkan ide ketika sedang jalan-jalan atau traveling. Salah satu contohnya, Tere Liye. Penulis ternama tersebut mendapatkan ide tentang tulisan dan karakter-karakter dalam novelnya setelah bertemu banyak orang ketika melakukan perjalanan.

Saat melakukan perjalanan, banyak hal baru yang bisa dipelajari. Selain itu, banyak juga orang-orang baru yang bisa ditemui. Saat itulah, ide bisa muncul dari suasana, hal baru, atau kisah-kisah orang baru yang dijumpai selama melakukan perjalanan.

7. Membaca Banyak Referensi

Referensi adalah pokok utama dari sebuah karya. Seseorang yang ingin menghasilkan karya, tidak pernah berhenti belajar tentang karya yang digemarinya. Sehingga banyak referensi yang dibaca atau dipelajari seniman tersebut.

Cara ini juga bisa dilakukan ketika seorang seniman benar-benar kehilangan ide. Mempelajari kembali karya yang sedang dikerjakannya bisa membuat ide kembali muncul. Sebab, kehilangan ide bisa saja terjadi ketika seseorang kekurangan bahan atau referensi.

8. Mencatat Ide yang Datang dengan Sendirinya

Jika ide sudah mulai terbesit dipikiran, maka secepatnya tulis ide tersebut. Karena hakikatnya, ide bisa muncul tanpa disengaja dan berlangsung secara cepat. Ketika ide yang terlintas tidak cepat-cepat ditulis, maka ide itu akan benar-benar hilang.

Tidak masalah jika hanya daftar ide yang tertulis. Setelah mengumpulkan ide-ide tersebut, seorang seniman bisa memilih ide-ide itu sebelum menuangkannya dalam sebuah karya.

 

Jadi, fondasi dasar untuk menciptakan suatu karya disebut ide atau gagasan. Banyak hal yang bisa menjadi sumber ide. Meskipun banyak ide baru muncul dari proses menikmati karya orang lain, tetapi seorang seniman sejati tidak akan menjiplak karya orang lain yang menjadi inspirasinya.